LIMA BELAS MENIT TERHEBAT



Kerja kelompok memang mengasyikkan, selain bisa membuat tugas menjadi lebih ringan, suasana keakraban juga membuat suasana belajar menjadi lebih fun, dan buat yang malas kerja, pastinya pengen sekelompok sama anak yang sering dijuluki “perpustakaan berjalan” alias Si Pintar, kan? Hehe, ngaku aja deh.
            Pembagian kelompok itu bermacam-macam, baik dari segi anggotanya maupun cara penentuan anggotanya. Dari segi anggota, ada kelompok cewek-cewek, cowok-cowok, kelompok campuran, kelompok anak gaul, kelompok anak pintar, kelompok anak santai, kalian pasti lebih tahu lah contoh lainnya. Lalu, dilihat dari cara pemilihan anggotanya, ada berdasarkan nomor urut, abjad huruf awal nama, tempat tinggal, dan ada kelompok free choice alias bisa pilih teman sendiri, dan yang terakhir ini adalah kesukaan saya tentunya.
            Minggu lalu, tepatnya hari selasa,
di mata kuliah Aplikasi Komputer, seperti biasanya bapak dosen yang waktu itu diwakili oleh kakak asisten dosen memberi tugas untuk membuat majalah tentang sistem operasi yang ada saat ini. Aku nggak salah ketik kok, memang majalah bukan makalah. FYI, aku kan anak komunikasi (ciyeeeh :D), jadi sedikit-sedikit tugas pasti mengarah ke bidang kami. Nah, waktu itu kakak asdosnya membebaskan kami memilih teman sekelompok asalkan tiap kelompok minimal 8 orang. Wah, kebetulan, ini yang saya tunggu-tunggu.
            Tapi, aku nggak langsung hajar membabi buta, kalau yang lainnya sibuk mencari teman yang sahabatnya lah, teman se geng nya lah, atau teman sekitaran kostannya, aku mah selow aja, hehe. Bukannya gak peduli atau pura-pura cuek seperti cowok yang pengen cari perhatian gebetannya, tapi aku mau melihat dulu, kelompok yang sudah terbentuk anggotanya siapa-siapa saja, jadi aku bisa memilih kelompok yang aku mau. Waktu itu ada delapan kelompok, aku lihat-lihat, ada kelompok sobat-sobat teman jalanku, ada kelompok geng ceria, kelompok anak-anak bureng, kelompok anak gaul, kelompok cewek-cewek semua, dan yang lainnya aku bingung mau kasih nama apa. Karena aku waktu itu lagi masa-masa bored, aku pengen suasana baru. Biasanya aku akan memilih bersama teman jalanku. Tapi, aku mau new experience, aku memutuskan memilih kelompk yang semuanya cewek. Bagaimana ya rasanya satu kelompk sama cewek ? Apakah mereka kerja kelompoknya sambil gosipin cowok yang naksir mereka ? Ataukah mereka akan kerja dan dirangkaikan sama acara makan-makan ? Wah, makin penasaran,,,,, aku mau deh. Tapi masalahnya aku juga malu sih mengajukan diri sama mereka.
            Di tengah kegalauan itu, aku berdoa dalan hati, semoga aku diberi keberanian untuk bicara ke mereka. Namun, doaku tidak diijabah. Digantikan dengan solusi lain yang lebih indah oleh Tuhan. Tiba-tiba saja salah seorang cewek dari kelompok itu menawari aku bergabung, mungkin karena mereka terpesona kali ya. Aku tentunya pura-pura menolak, istilahnya CCB alias cuek-cuek butuh.dan setelah mereka bersimpuh di hadapanku, aku bilang iya (bagian bersimpuh ini cuma rekayasa kok, peace...). aku bilang iya setelah mereka bilang peranku penting dalam kelompok itu. Leherku pun naik sampai plafon ruang kelas.
            Singkat cerita, aku ada di rumah salah satu teman sekelompokku itu, kita sebut saja namanya Nining. Di rumah itu juga telah ada enam teman-teman kelompokku yang lain. Untuk keamanan negara, saya samarkan saja namanya menjadi Rasti, Eva, Inna, Ophie, Kiki, dan Accy. Kami akan melakukan rapat redaksi untuk membahas apa saja rubrik yang akan dibuat di majalah kami serta topik apa yang akan dibahas di masing-masing rubrik. Rasanya bangga, soalnya diantara mereka yang paling ganteng adalah saya sendiri. Fufu.
            Ternyata, dugaan saya tak jauh meleset, saya di sana kurang lebih empat jam, dan tahukah kalian, meeting kelompoknya lima belas menit saja, sisanya diisi dengan nonton film horor bareng, makan-makan, dan tidak ketinggalan nonton acara gosip juga bareng. Tapi, satu hal yang membuat saya takjub adalah itu adalah lima belas menit terhebat dalam satu hari itu. Dalam waktu sesingkat itu semua hal yang harus dibahas selesai tanpa ada perdebatan yang berarti. Entah karena mereka pengen cepat-cepat selesai sehingga jadi terstimulasi untuk menuangkan ide-ide, atau karena para cewek memang pandai bekerja dalam waktu sempit sekalipun, yang jelas aku senang tugas kami selesai untuk hari itu.
            Selesai rapat, kami berdelapan menonton film horor di ruang tamu Nining. TV nya lumayan besar, saya taksit 52 inci. Dengan ukuran segitu, sangat cukup membuat kami merasakan atmosfer horor yang membahana ke seluruh ruangan. Aku yang satu-satunya cowok di ruangan itu duduk paling belakang. Setiap hantunya muncul atau ada adegan yang bikin kaget, teman-temanku menjerit-jerit ketakutan. Kalau aku, tutup mata.
            Setelah selesai, filmnya, kami semua sangat lega sekaligus kesal karena ternyata si hantu tidak hilang yang memberi sinyal kalau film itu akan ada sekuelnya. Acara hari itu ditutup dengan ngobrol-ngobrolin Zaskia Gotik sama Anaknya Ahmad Dhani yang  masih 13 tahun kecelakaan karena ngebut pakai mobil setelah mengantar pacarnya pulang. Sambil makan kue-kue, kami membahas masalah itu sambil selonjoran di lantai. Sebenarnya lebih tepatnya mereka saja yang mengobrol, kalau aku si Cuma bolang “iya, iya” aja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Begini Rasanya Wawancara S2 Unpad

Yuk, Teladani Sang Ayam Jantan dari Timur !

Kumpulan Cerbung "BUMI" karya Darwis Tere Liye