Begini Rasanya Wawancara S2 Unpad

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran Kampus Jatinangor
Beberapa hari yang lalu, saya mengikuti tes wawancara untuk melanjutkan pendidikan ke Pascasarjana Universitas Padjadjaran. Tes ini merupaakan tahap akhir dari serangkaian tes masuk S2 Unpad.
Saya mendaftar di Magister Ilmu Komunikasi untuk awal perkuliahan agustus 2019. Karena itu, proses masuk sebenarnya telah berlangsung sejak Mei 2019 dengan berbagai tahapannya.
Sebelumnya, setiap pendaftar wajib membuat akun di website SMUP unpad. Di web itulah segala proses dan informasi pendaftaran diberikan. Sesuai pemberitahuan di website, saya mendapatkan jadwal wawancara pada hari Rabu, 26 Juni 2019 di Gedung Pascasarjana Unpad pukul 08.00 pagi. Adapun berkas-berkas yang dibawa yaitu :
1. Kartu Peserta dan surat Pernyataan (didownload di akun)
2. Kartu Tanda Pengenal (tapi pada saat hari H tdk ketat pemeriksaannya)
3. FC Terlegalisir Ijazah dan Transkrip Nilai S1
4. Proposal Tesis Lengkap (yang ringkasannya sudah dimasukkan di akun)
5. Surat Rekomendasi dari dosen S1, tokoh atau atasan tempat bekerja.
6. Sertifikat asli TOEFL/TKBI Unpad
7. Sertifikat asli TPA / TKA Unpad
Semua berkas2 itulah yang membuat proses pendaftaran sebenarnya lebuh lama dari yang tertera di jadwal pendaftaran. TOEFL/TKBI Unpad misalnya, yang harus diperoleh dengan belajar berbulan-bulan sebelumnya.

Pada saat tiba di gedung yang dimaksud, pada papan pengumuman saya melihat bahwa ternyata semua pendaftar yang saat itu berkumlah 52 orang, telah dibagi ke dalam 13 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 4 orang. Tiap kelompok akan diwawancarai oleh interviewer yang berbeda pula.
Saya ditempatkan di kelompok 13. Karena itu saya harus menuju ruangan yang ditandai dengan angka 13. Pada saat itu, saya tidak berfikir aneh2 tentang angka 13, selain karena saya tidak percaya mitos 13, pada papan pengumuman pun tidak ditulis 13, tapi angka romawi XIII, sehingga saya tidak menyadarinya.
Ternyata, di ruangan itu bukan cuma untuk peserta kelompok 13 saja, tapi juga untuk peserta kelompok 1 dan 6 (sepertinya). Sehingga, untik ruangan tersebut terdapat 12 orang yang mengantri.
Peserta pertama pun dipanggil, pada saat itu langsung dipanggil 3 orang sesuai kelompok masing2. Pada saat itu, saya berada di nomor urut 3 berdasarkan pembagian kelompok, sehingga saya punya cukup waktu untuk beradaptasi dan mengobrol dengan peserta lain untuk menghilangkan grogi.
Namaku pun dipanggil, saya memasuki ruangan yang nyaman, full AC. Saya diarahkan ke salah satu meja wawancara yangdi sana telah duduk 2 orang dosen Unpad siap mewawancarai saya. Saya lalu dipersilakan duduk. Selanjutnya berlangsunglah wawancara.
Saya tidak bisa menceritakan detail wawancaranya. Yang jelas, banyak hal yang sebelumnya saya khawatirkan ternyata tidak terjadi. Dibandingkan dengan wawancara LPDP yang pernah saya alami, wawancara Unpad ini termasuk soft. Tidak ada adu gagasan yang berarti, maupun suasana tegang saat mempertahankan argumen. Saya merasa saat itu seperti sedang konsultasi dengan dosen pembiming saat S1. Mengenai pertanyaan, 20% pertanyaan tentang proposal yang telah dibuat, 20% tentang akademik keilmuwan, sisanya sebagian besar adalah menggalo motivasi dan komitmen saya untuk menyelesaikan studi dengan baik, serta menghasilkan karya berupa jurnal nasional/internasional. Menurut saya tipe wawancara seperti ini sangat bagus karena sifatnya personal dan kualitatif sehingga tim pewawancara bisa menilai kita dengan lebih mendalam.
Setelah kurang lebih 30 menit di dalam ruangan, saya pun meninggalkannya dengan nafas lega. Setidaknya saya telah melalui proses ini. Sebelum pulang, para peserta disuruh untuk mengumpulkan berkas yang di tadi saya sebutkan di atas. Berkas-berkas tersebut disatuykan dalam sebuah map, kemudian diserahkan ke panitiua seleksi.
Akhirnya, saya pun meninggalkan gedung ttersebut dan pulang.
Pengumuman hasil tes tersebut akan diumumkan pada tanggal 4 Juli, sehingga saat tulisan ini ditulis, saya sedang menunggu jawaban atassemua usaha dan doa yang telah saya lakukan selama hampir setahun ini. Semoga saya mendapatkan hasil yang terbaik. Amiiin.

Komentar

  1. Mohon maaf kak mau tanya, untuk sertifikat TOEFL harus dari lembaga bahasa UNPAD? Atau bisa jugas sertifikat TOEFL dari luar lembaga UNPAD yang resmi

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh dari TOEFL ITP kok kak, nanti nilainya dikonversi oleh unpad kurang lebih seminggu.

      Hapus
    2. Klo pke toefl ITP dri bappenas bisa gak kak?

      Hapus
  2. Kak mau nanya itu proposal untuk tesis wajib ada ya kak?

    BalasHapus

Posting Komentar

Sesederhana apapun idemu kemudian dituliskan dengan jujur, it's something.

Postingan populer dari blog ini

Yuk, Teladani Sang Ayam Jantan dari Timur !

Kumpulan Cerbung "BUMI" karya Darwis Tere Liye