Kejutan di Ulang Tahun ke-17 Tuti - Cerpen Kiriman Sahabat Penulis
Catatan admin :
Cerpen ini menunjukkan bahwa peristiwa saat bangku sekolah bisa menentukan masa depan kita secara tak sengaja.
Hari ini adalah hari yang sangatlah spesial
bagi Tuti, karena hari ini umurnya genap 17 tahun. Tuti
adalah anak yang eksis dikelas, dia juga
anak pintar. Nama lengkap Tuti adalah Astuti Dwi Kumalasari. Wiwin, Ani, Uci
dan Adi telah menyiapkan kejutan buat Tuti di rumahnya. Tuti juga dibuat marah, menangis, kecewa satu hari ini. Wiwin, Ani, Uci
dan Adi pura-pura membenci Tuti dengan alasan tuti telah memiliki pacar, karena di gank
mereka yang bernama The Rainbow, memiliki
peraturan yang salah satunya,setiap sahabat boleh pacaran jika semuanya
memiliki pacar.
“Eh Tuti,,kamu pengkhianat yah..katanya kamu
tidak mau pacaran,,,tapi apa? Kamu pacaran
dengan Ahmad dan kamu telah berkhianat sama kita (marah)”,kata Ani.
“Teman-teman,, tunggu dulu...aku tidak pacaran dengan kak Ahmad, aku dengan dia hanya sebatas guru privat (panik)”, jawab
Tuti.
“sudahlah ti...namamu itu Tuti...alias Tukang
Tipu....tidak usah bermuka polos,,,”,sahut Wiwin. “(mendorong Tuti)
‘Aku tau, di
sekolah ini, kamu siswa terpintar dan teladan,,dan kamu juga
eksis, tapi dibalik itu semua kamu ternyata sahabat
yang munafik!”, sahut
Adi.
Saat Ani, Uci, Wiwin
dan Adi sedang memarahi Tuti, tiba-tiba
muncul Ahmad. Ahmad adalah senior Tuti dan teman-temanya, dia sangat terkenal akan ketampanannya,
kepintarannya, dan kedisiplinannya.
“Ada apa ini?? kenapa kalian memarahi Tuti? Tuti
kan sahabat kalian??(bingung)”,tanya Ahmad.
“Dia itu munafik, kakak pacaran kan dengan Tuti??(sambil
memberikan kode mata)”,kata Ani.
“(gagap) Oo..oo...i..ia...aku pacaran dengan
Tuti (sambil mendekati Tuti)” jawab Ahmad.
“Kak...?? (bingung)”, kata
Tuti.
“Semua sudah
jelas, dan Tuti, kamu keluar dari The Rainbow, ayo
kita ke kelas”,ujar Uci.
“Ta..pi teman-teman,, A..aku bisa jelasin...(menangis)”,kata Tuti.
“Maaf yah
Ti...tapi,, aku memang menyukaimu”, kata Ahmad.
“Aku tidak mengerti kak..”,tanya Tuti.
“Sudahlah, kakak harus masuk kelas. Kamu juga masuk yah”, kata Ahmad.
Sehari ini teman-teman Tuti, Ahmad, semua
Guru, dan keluarga Tuti pun berhasil membuat hati
Tuti Galau, dilema dan pusing. Malamnya, semua teman-teman
Tuti, kak Ahmad, keluarga
Tuti datang untuk memberikan surprise untuk Tuti.
“Tante,,,Tuti mana?? (berbisik) ”, tanya Ahmad.
“Dia ada
dikamar...dia sedih...ayo kita kesana tapi pelan-pelan yah jangan
ribut....”,jawab Ibu Dewi.
“Kalau perlu
buka alas kaki dulu...biar tidak ribut”, sahut
Adi.
Semuanya pun di depan kamar Tuti,
“(mengetuk pintu) Assalamu’Alaikum,,,Ti..Tuti...”, tanya Pak Anwar.
“Wa Alaikum Salam (cuek), ada apa Ayah..ibu??? Kan tadi kalian mara-marah sama Tuti?? Ayah sama ibu lebih sayang sama tanamannya
dibanding anak sendiri kan??”,kata Tuti.
“Tapi kan kamu yang merusak tanaman hias
ibumu....”, jawab Pak Anwar.
“Ooo,,,begitu yah..”, kata Tuti.
“Tuti,,,, buka
pintunya,,, Ibu mau masukin baju-baju kamu”, tanya Bu Dewi. “Ya bu.. tunggu
sebentar (cuek)”, jawab
Tuti.
Tuti pun segera membuka pintu,dan semuanya
berteriak, “sureprise!!!”, Tuti
pun terkejut, “A..apa-apaan ini?? Lah kak
Ahmad? Uci, Wiwin, Adi, Ani? Semuanya ada disini??”, tanya Tuti.
“Ia Ti...seharian kami semua berhasil membuat
kamu menderita alias ngerjain kamu,,,”, jawab
Ahmad.
“Astaga?? Jadi??? Tadi itu direncanakan??? (menangis)”,tanya Tuti.
“Ia...karena kami ingin menyiapkan Surprise Party untuk teman spesial kita....(tertawa)”, jawab Ani.
Tuti pun meniup lilin dan berharap cita-citanya
tercapai. Tuti pun memotong kue dan suapan pertama untuk orang dan suapan kedua
Tuti bingung untuk siapa.
“Buat aku ya...Tuti, Aku.....sangat sayang sama kamu,, sejak aku jadi guru privat kamu..”, ujar Ahmad.
“Ha?? Um....gimana
Bu??”, tanya Tuti.
“Kalau ibu sama ayah,,, terserah”, jawab
Bu Dewi.
“Terima....terima..terima (tepuk tangan)”, sahut teman-teman Tuti.
“Yah sudah ,,Ia...Aku...mau”, jawab Tuti.
“Serius?? Alhamdulillah...makasih ya...”, jawab Ahmad.
“(gugup) I..Ia..Ia sama-sama Kak”, jawab Tuti. Tuti pun merasa bahagia di umurnya
yang 17 tahun ini, karena orang-orang yang dicintai dan
disayanginya telah sukses membuat kejutan untuknya, dan Tuti juga merasa senang
karena untuk pertama kalinya merasakan yang namanya cinta dan pacar pertama.
“Akhirnya si kutu buku akhirnya pacaran
juga....”, kata adi.
“Yah, kita itu memiliki sifat yang berbeda-beda,, namun kita bisa saling mengerti dan bersatu”, sahut Ani.
“Yah seperti pelangi, beda warna tapi pada akhirnya warna putih akan
terlihat”, sahut Uci. Mereka pun berpelukan, itulah arti sahabat sesungguhnya. Sahabat yang
menerima kita apa adanya, bukan ada apanya dan selalu ada dalam suka
ataupun duka. Sahabat itu lebih berharga dari pada emas. Tuti pun merasa orang
paling bahagia di dunia ini, karena
orang tuanya sangat menyayanginya, sahabatnya
juga mengerti keadaannya, pacarnya juga sangat peduli dengannya.
Senin depan, Tuti
ulangan semester, Ahmad pun semakin giat mengajari Tuti.
“Semangat yah dek....Aku yakin kamu bisa
mengerjakan soal-soalnya”, ujar
Ahmad.
“(malu) Ia
kak,, makasih”, jawab
Tuti.
Enam bulan hubungan mereka sangat erat, namun Ahmad harus ke Makassar untuk melanjutkan
pendidikan.
“Aku akan tunggu kamu di Makassar,,,”,kata Ahmad.
“Aku akan
kuliah di Sidrap kak,,, di Pangkajenne.”,jawab Tuti.
“Tidak, Nak,, kamu
akan kuliah di Makassar,,, sama
dengan Ahmad”, sahut Ibu Dewi. “(memegang tangan Tuti)
“Aku tunggu kamu di UNHAS, aku pergi dulu..”, kata Ahmad. Setahun kemudian,Tuti pun akhirnya
tamat SMA dan melanjutkan pendidikannya di UNHAS di Fakultas Kedokteran, jurusan Pendidikan Dokter. Ahmad dan Tuti pun pacaran hampir 5 tahun lamanya,dan pada
akhirnya mereka menikah di awal januari 2012 dan memiliki dua orang anak yang
bernama Muhammad Faizal Ramadhan dan Abdillah Qurratul ‘Ain. Mereka sangat
bahagia. Tuti sekarang mengerti arti cinta dan persahabatan yang sesungguhnya.
NOTES :
1. Sidrap merupakan nama
salah satu Kabupaten di Sulawesi Selatan.
2. UNHAS merupakan singkatan
dari Universitas Hasanuddin, PERGURUAN Tinggi Negeri yang terletak di Makassar.
3. Jarak antara Sidrap dan Makassar sekitar 180 km yang bisa
ditempuh dengan bis selama 4-5 jam. Meskipun hampir di setiap kabupaten di
Sulsel memiliki Perguruan Tinggi namun banyak juga siswa dari daerah yang ingin
melanjutkan pendidikannya di Makassar.
Komentar
Posting Komentar
Sesederhana apapun idemu kemudian dituliskan dengan jujur, it's something.